“Ada orang yang diberi uang satu trilyun di setiap pagi hari, lalu sepanjang hari dia isi waktunya dengan membuang-buang uang itu. Ke selokan, ke jalan, ke sungai, ke laut, dibakar, dan lainnya. Apa pendapat Anda dengan orang seperti itu?”Dalam hal ini, saya meyakini semua pembaca saya akan menyepakati bahwa ORANG SEPERTI ITU ADALAH ORANG KONYOL!
“Jika orang seperti itu konyol, bagaimana dengan orang yang setiap paginya diberikan pahala menggunung ketika sahur, lalu sepanjang hari dia isi waktunya dengan sesuatu yang menghapus pahala puasanya: ghibah, zina mata, dengki, berdusta, mencuri, tidak menutup aurat. Apa pendapat Anda terhadap orang seperti itu?”
“Jika orang yang membuang-buang uang adalah orang konyol, maka orang yang membuang-buang pahala adalah orang yang JAUH LEBIH KONYOL LAGI. Kenapa? Karena pahala itu akan dia gunakan untuk menghadap Allah nantinya.”
Sobat semua pasti memiliki pandangan yang berbeda dan pastinya ingin ikut menyuarakan pendapatnya tentang pernyataan di atas. Secara khusus saya tidak akan membahas tentang perkonyolan. Tapi pada saat Sobat membaca pasti ada perasaan setuju, mengangguk - angguk, geleng - geleng atau bahkan perasaan tidak setuju. ITULAH KEKUATAN MENULIS.
Kegiatan menulis akan memberikan dampak kepada pembacanya. Baik dampak positif ataupun dampak negatif. Pada dasarnya menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol - simbol tulis sebagai mediumnya. Sebagai ragam komunikasi, menurut Dr. Mudafiatun Isriyah menulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu adalah :
1. Penulis sebagai penyampai pesan
2. Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis
3. Saluran atau medium berupa lambang - lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca
4. penerima pesan yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.
Keempat unsur ini sangat berkaitan erat. Hal ini sejalah dengan Fungsi menulis menurut Dr. Mudafiatun pada saat memberikan pelatihan terkait menulis.
Pertama Fungsi Personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya.
Kedua Fungsi Intrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
Ketiga Fungsi Interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
Keempat Fungsi Informatif, yaitu menyampaikan informasi termasuk ilmu pengetahuan.
Kelima Fungsi Estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau mempengaruhi rasa keindahan.
Maka menulis bukanlah sebuah bakat. Butuh pelatihan terus - menerus agar menjadi terampil dalam menulis. Selain itu sebagai penulis harus memiliki tujuan yang jelas. Agar kita nantinya dapat menemukan passion kita di mana dalam menulis.
Dr. Mudafiatun juga menyampaikan tujuan dan manfaat menulis. Dalam penekanannya sekali lagi seorang penulis harus memahami letak kekuatan dan kelemahannya dalam menulis.
Tujuan Menulis adalah menulis untuk mengubah keyakinan pembaca, untuk menamkan suatu pemahaman kepada pembaca, merangsang proses berpikir pembaca, menyenangkan dan menghibur pembaca, memotifasi pembaca.
Di samping tujuan tersebut menulis juga memiliki manfaat yang tidak kalah pentingnya. Manfaat menulis yaitu peningkatan kecerdasan, pengembangan inisiatif dan kreativitas, penumbuhan keberanian, mendorong kemauan dan keterampilan mengumpulkan informasi.
Tapi JANGAN LUPA! Dalam menulis harus memiliki NOVELTY. Ini adalah sesuatu yang penting. Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan. Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur Novelty.
Bagaimana Sobat?Menulis ternyata menarik ya. Yuk, kita belajar menulis!
"Biar peluru menembus kulit, dan meradang menerjang luka, bisa berlari hingga hilang pedih dan perih".
"Jika sebuah pedang hanya dapat menusuk satu orang berbeda dengan kata atau bahasa bentuk kalimat dapat membunuh atau dirasakan ratusan bahkan ribuan orang dengan lebih kejam,"
Napoleon Bonaparte